Dalam dunia logistik modern, pallet adalah komponen vital yang digunakan untuk menyimpan, memindahkan, dan mendistribusikan barang. Selama bertahun-tahun, pallet kayu menjadi pilihan utama karena ketersediaannya yang melimpah dan harga relatif murah. Namun, perkembangan teknologi serta tuntutan industri global mendorong banyak perusahaan beralih ke pallet plastik.
Pertanyaannya adalah, mengapa memilih pallet plastik dibanding pallet kayu semakin dianggap menguntungkan dalam operasi logistik? Artikel ini akan membahas secara detail perbandingan keduanya agar Anda dapat memahami alasan pergeseran tren ini.
Daftar Isi

Pallet Kayu vs Pallet Plastik: Perbandingan Umum
Sebelum melihat lebih dalam, mari pahami karakteristik dasar dari kedua jenis pallet:
- Pallet Kayu: Tradisional, mudah diperoleh, biaya awal rendah, tetapi memiliki kelemahan dari sisi higienitas dan daya tahan.
- Pallet Plastik: Lebih modern, tahan lama, higienis, serta mendukung standar internasional, meski harga awalnya lebih tinggi.
Keunggulan Memilih Pallet Plastik Dibanding Pallet Kayu
1. Daya Tahan dan Umur Pakai Lebih Lama
Pallet plastik tidak mudah retak, patah, atau dimakan rayap seperti pallet kayu. Umur pakainya bisa 5–10 tahun lebih lama, terutama jika dirawat dengan baik.
2. Higienis dan Mudah Dibersihkan
Industri makanan, farmasi, dan ekspor membutuhkan standar kebersihan yang tinggi. Pallet plastik dapat dicuci dengan air maupun desinfektan tanpa merusak struktur, sedangkan pallet kayu lebih mudah menyerap cairan dan menyimpan bakteri.
3. Ringan Namun Tetap Kuat
Pallet plastik lebih ringan daripada kayu dengan kekuatan yang sebanding atau bahkan lebih tinggi. Hal ini memudahkan handling dan mengurangi biaya transportasi.
4. Ramah Lingkungan dan Dapat Didaur Ulang
Meski terbuat dari plastik, pallet jenis ini dapat didaur ulang sepenuhnya untuk dibuat pallet baru. Sebaliknya, pallet kayu memerlukan pemotongan pohon dan sering berakhir sebagai limbah jika sudah rusak.
5. Konsistensi Ukuran dan Standar Global
Pallet plastik diproduksi menggunakan cetakan (moulding) sehingga ukurannya konsisten, memenuhi standar logistik internasional (ISO). Sementara itu, pallet kayu sering kali memiliki variasi ukuran karena perbedaan bahan baku.
6. Keamanan dalam Penggunaan
Tidak ada risiko serpihan, paku longgar, atau bagian tajam pada pallet plastik. Hal ini mengurangi risiko kecelakaan kerja dibanding pallet kayu.
Kelemahan Pallet Kayu yang Perlu Dipertimbangkan
- Lebih Mudah Rusak: Retak, pecah, atau lapuk jika terkena kelembapan.
- Kurang Higienis: Rentan menyerap air, minyak, atau bahan kimia.
- Perawatan Sulit: Tidak bisa dicuci dengan mudah.
- Regulasi Ekspor: Banyak negara membatasi penggunaan pallet kayu karena risiko hama.
Tabel Perbandingan Pallet Plastik vs Kayu
Aspek | Pallet Plastik | Pallet Kayu |
---|---|---|
Umur Pakai | 5–10 tahun (lebih tahan lama) | 1–3 tahun (mudah rusak) |
Higienitas | Mudah dicuci, bebas bakteri | Rentan kotor dan lembap |
Berat | Lebih ringan, handling lebih mudah | Lebih berat |
Standarisasi | Konsisten, sesuai standar internasional | Variatif, tidak selalu seragam |
Perawatan | Mudah, cukup dicuci atau disemprot | Sulit, rawan rayap dan lapuk |
Lingkungan | 100% dapat didaur ulang | Membutuhkan kayu dari pohon |
Biaya Awal | Lebih tinggi | Lebih rendah |
Kesimpulan
Memilih pallet plastik dibanding pallet kayu terbukti lebih menguntungkan dalam jangka panjang, terutama untuk industri yang membutuhkan higienitas, daya tahan, dan kepatuhan terhadap standar internasional. Walaupun biaya awal pallet plastik lebih tinggi, investasi ini dapat menekan biaya operasional, mengurangi risiko kerusakan, serta mendukung praktik ramah lingkungan.
Dengan mempertimbangkan efisiensi, keamanan, dan keberlanjutan, pallet plastik semakin menjadi pilihan utama perusahaan dalam operasi logistik modern.