Dalam dunia logistik dan industri manufaktur, memahami daya tampung pallet adalah hal yang krusial. Kesalahan dalam memperkirakan beban maksimal dapat berdampak serius, mulai dari kerusakan produk, kecelakaan kerja, hingga kerugian finansial. Artikel ini akan membahas secara detail bagaimana menghitung kapasitas beban pallet agar proses distribusi dan penyimpanan Anda berjalan aman dan efisien.
Daftar Isi

Apa Itu Daya Tampung Pallet?
Daya tampung pallet mengacu pada kapasitas maksimum beban yang dapat ditanggung oleh pallet dalam kondisi tertentu. Informasi ini penting untuk memastikan stabilitas selama proses penyimpanan, penanganan, dan transportasi barang.
Jenis Kapasitas Beban pada Pallet
Terdapat tiga jenis kapasitas beban yang umumnya dicantumkan oleh produsen pallet:
- Static Load (Beban Diam): Beban maksimum yang dapat ditahan saat pallet berada dalam posisi diam di lantai.
- Dynamic Load (Beban Bergerak): Beban maksimum yang dapat ditahan saat pallet sedang diangkat atau dipindahkan oleh alat seperti forklift.
- Racking Load (Beban Rak): Beban maksimum saat pallet ditempatkan di rak tanpa penopang langsung dari bawah.
Faktor yang Mempengaruhi Daya Tampung Pallet
Dalam praktiknya, daya tampung pallet tidak hanya ditentukan oleh materialnya saja, tetapi juga beberapa variabel lain, seperti:
1. Bahan Pallet
Pallet plastik, kayu, dan logam memiliki karakteristik daya tahan yang berbeda. Pallet plastik seringkali lebih ringan namun tetap kuat untuk kebutuhan industri tertentu.
2. Desain & Struktur
Pallet dengan desain jaring (mesh) biasanya lebih ringan tetapi kapasitas beban bisa lebih rendah dibandingkan dengan desain solid.
3. Distribusi Beban
Beban harus tersebar merata di atas permukaan pallet. Beban yang tidak merata dapat menurunkan kapasitas aktual dan meningkatkan risiko kerusakan.
4. Kondisi Penggunaan
Faktor seperti kelembaban, suhu ekstrem, dan metode penyimpanan (misalnya stacking atau penggunaan rak) akan memengaruhi kinerja beban maksimal pallet.
Cara Menghitung Kapasitas Daya Tampung Pallet
Untuk mengetahui apakah pallet Anda sesuai dengan kebutuhan beban, Anda dapat mengikuti langkah berikut:
Langkah 1: Ketahui Tipe Beban
Tentukan apakah pallet akan digunakan dalam kondisi diam, bergerak, atau di atas rak. Ini akan membantu memilih kapasitas beban yang relevan.
Langkah 2: Periksa Spesifikasi Produk
Setiap pallet berkualitas memiliki lembar spesifikasi teknis. Pastikan Anda membaca informasi tentang static, dynamic, dan racking load-nya.
Langkah 3: Simulasikan Kondisi Penggunaan
Hitung total berat barang yang akan diletakkan di atas pallet. Bandingkan dengan kapasitas maksimal yang tercantum pada spesifikasi.
Contoh Simulasi:
Jika Anda akan menumpuk barang seberat 700 kg dan pallet memiliki dynamic load 1.000 kg, maka pallet aman digunakan. Namun, jika pallet hanya memiliki kapasitas 600 kg, maka Anda perlu mengganti pallet atau mengurangi beban.
Risiko Jika Salah Menghitung Daya Tampung Pallet
- Barang rusak saat pengangkutan
- Kecelakaan kerja akibat pallet ambruk
- Penurunan efisiensi logistik
- Biaya penggantian produk dan keterlambatan pengiriman
Rekomendasi Penggunaan Pallet Sesuai Kapasitas
Agar distribusi dan penyimpanan berjalan optimal, pertimbangkan tips berikut:
- Gunakan pallet plastik berkualitas tinggi untuk efisiensi dan daya tahan jangka panjang.
- Pilih desain pallet yang sesuai dengan jenis barang dan metode penyimpanan.
- Hindari overload dan pastikan beban tersebar merata.
Kesimpulan
Memahami dan menghitung daya tampung pallet dengan benar sangat penting dalam kegiatan logistik dan industri. Selain menjamin keselamatan kerja, hal ini juga membantu menjaga kualitas produk dan kelancaran rantai pasok.
Apakah Anda ingin mengetahui jenis pallet yang sesuai untuk beban tertentu atau butuh bantuan menghitung kebutuhan logistik industri Anda? Konsultasikan dengan ahli pallet dari CV ARDANA JAYA ABADI SUKSES.
📞 Whatsapp: 0819-3284-7999
📧 Email: sales@ardana.co.id